
Mantan
 perwira tinggi militer, Tubagus Hasanuddin, mengatakan, setiap orang 
yang pernah mengenyam pendidikan di Akademi Militer pasti mengalami 
gemblengan untuk tidak mengeluhkan tekanan yang tengah dihadapi. Tubagus
 menilai, karakter yang dibentuk di Akademi Militer itu telah hilang 
dari Susilo Bambang Yudhoyono.  "SBY punya kebiasaan mengeluh ketika ada
 tekanan, termasuk ancaman melalui SMS sekalipun," kata Tubagus, di 
Jakarta, Senin (19/3/2012).  Pernyataan Tubagus itu menanggapi keluhan 
Yudhoyono ketika memberi pernyataan di hadapan para kader Partai 
Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Minggu 
(18/3/2012).  "Ada yang mengancam keselamatan saya dan keluarga. Ada 
yang ingin menjatuhkan saya di jalan," kata Yudhoyono.  Sifat Yudhoyono 
sebagai Presiden itu, kata Tubagus, tidak mendidik generasi muda untuk 
tabah, tahan banting, dan ulet ketika berhadapan dengan masalah yang 
berat dan rumit. Seorang pemimpin, lanjut dia, harus siap menghadapi 
segala risiko, baik dicederai bahkan hingga maut sekalipun.  "Tak ada 
alasan kemudian mengeluh kepada rakyat. Seharusnya pemimpinlah yang 
selalu siap menerima setiap keluhan rakyat, kapan dan di mana pun," kata
 politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.  Wakil Ketua DPR 
dari Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, Yudhoyono 
seharusnya tidak perlu sampai khawatir atas gerakan penggulingan 
pemerintahan. Pasalnya, menurut Priyo, gerakan apa pun hampir mustahil 
dapat menurunkan Yudhoyono di tengah masa jabatan.  "Kenapa hampir 
mustahil? Karena bagi sebagian besar kita yang berpikir demokrasi dan 
yang berakal sehat tentu tak inginkan pemaksaan kehendak dengan 
menurunkan kepala negara di tengah jalan. Golkar dan banyak teman tak 
setujui langkah itu. Lebih baik kita kritik kepemimpinannya dan 
kebijakan yang ia ambil," kata Priyo.  Meski demikian, Priyo dapat 
memahami bahwa Presiden tengah prihatin atas berbagai serangan selama 
ini. "Merasa sudah bekerja sekeras-kerasnya kok masih diancam-ancam 
dengan cara tidak sehat. Itu beda-beda tipis dengan galau. Itu 
sebenarnya manusiawi. Repotnya karena beliau pemimpin tertinggi negara 
kita, pernyataan beliau jadi menarik," pungkas Priyo.