Home » » Nuansa batik kelasik dari Jogja : Kecintaannya terhadap kain kain tradisional, membuat Lilief Cholifah mulai mengkreasikan batik tradisional dengan bahan bahan alam

Nuansa batik kelasik dari Jogja : Kecintaannya terhadap kain kain tradisional, membuat Lilief Cholifah mulai mengkreasikan batik tradisional dengan bahan bahan alam

Written By Nusantara Voice on Monday, April 23, 2012 | 3:14 AM

Lilief Cholifah mamerkan batik Back To nature pada acara Fashion Luncheon di Hotel Santika Premiere

AFF YOGYA
- Kecintaannya terhadap kain kain tradisional, membuat Lilief Cholifah mulai mengkreasikan batik tradisional dengan bahan bahan alam. Perempuan yang kini merintis profesi sebagai perancang ini, saat ini mengembangkan konsep back to nature pada brand batik miliknya, Batik Nyai.
"Back to nature ini coba memadupadankan motif tradisional atau kuno, dengan penggunaan serat alam pada kain dan pewarnaan alam pada batik," ujar Lilief usai menggelar fashion show perdananya di Hotel Santika Premiere Jogja akhir pekan tadi.
Ketertarikannya terhadap konsep kembali ke alam ini dilandasi dari pengamatannya terhadap perkembangan fashion batik selama ini. Ia merasa perkembangan tren batik saat ini hanya sekedar mencampur campurkan motif, sehingga membuat esensi dari batik menjadi kurang. "Ternyata batik klasik memang masih menjadi yang terbaik," katanya.
Sejak dua tahun silam, ia mulai membuat formula dari alam sebagai bahan kain batik dan kebayanya. Alhasil, kain yang terbuat dari serat nanas, serat kayu, maupun sutra yang terlahir dari tangannya direspons baik oleh pelanggan.
Bahkan, kain batik yang kini menjadi andalan brand Batik Nyai tersebut kini berani dihargai hingga Rp 10 juta. "Batik rancangan saya berusaha membidik segmen menengah ke atas, dari usia remaja hingga ibu ibu. Harga batik sangat tergantung bahan yang digunakan, juga kerumitan pewarnaannya," terangnya.
Untuk menjaga kualitas bahan alam tersebut, Lilief juga menerapkan teknik lilit pada produk pakaiannya. Teknik ini digunakan agar tidak merusak kain yang telah dikreasikannya bersama sekitar 50 pebatik yang dirangkulnya saat ini. "Kalau dijahit sayang kainnya," lanjutnya.
Untuk setiap karya yang diciptakannya, ia mengaku sengaja tidak membuat secara massal. Setiap model baru, ia hanya membatasi hanya membuat tiga jenis saja. "Sengaja tidak menggandakan, agar tetap eksklusif," ujar perancang yang kini sudah membuka galeri di Jalan Masjid no 8 Pakualaman, Yogyakarta ini.
Acsees via mobile version klik disini



  • FORUM KOMUNITAS APLIKASI FaceBook FREE KLIK DISINI 
  • SITUS JEJARING APLIKASI FACEBOOK FREE KLIK DISINI  

Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Web Master | webbmatrix | Media Islamic
Copyright © 2010. Aplikasi Facebook Twitter Software Ebook Free - All Rights Reserved
Web master Media news Published by Jurnalis Rakyat.com
Proudly powered by Google